Sabtu, 25 Desember 2010

Cinta

Cinta adalah sebuah kata yang sering mengusik perasaan siapapun di dunia ini,baik lelaki dan perempuan, tua dan muda, yang menikah ataupun yang masih lajang tidak luput akan perasaan ini.

Ibnul Qayyim Al-Jauzi mengungkapkan; dalam rasa cinta melibatkan sampai 50 tingkat perasaan. Dari kondisi yang membahagiakan, sampai pada yang menyedihkan. Dari adanya kerinduan sampai keinginan untuk selalu mencurahkan kasih sayang. Dan dari cinta buta yang memperdayakan sampai cinta tertinggi yang melahirkan penghambaan.

Dari definisi yang diberikan oleh ulama diatas maka sudah pasti orang yang merasakan cinta mengetahui kebenaran dari pendapat yang tertera tersebut. Allah berfirman dalam al-qur'an :“Dijadikan indah pada (pandangan ) manusia kecintaan kepada apa-apa yang di ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”.Qs. Ali Imran [3]:14).

Mata adalah pintu masuk perasaan cinta. Awalnya melihat, kemudian bertanya, akhirnya membayangkan. Timbul kesan yang dalam ketika mata beradu pandang, ada getaran jiwa yang tak di mengerti. Tersimpan sejuta asa di dalam hati, keindahan mulai menyelimuti hari-hari. Rindu ingin bertemu terus mendorong rasa, hingga tak kuasa menahan gejolak jiwa. Segala sesuatu itu sumbernya adalah pandangan. Bahkan siksa neraka yang terbesar berasal dari kemaksiatan yang dianggap kecil. Mula-mula memandang, kemudian senyum (tapi hati2 jgn kebanyakan senyum krn ntar bisa dibilang orang gila,,wkwkwk) dan salam, sesudah itu berbicara, akhirnya janji dan kencan. Astaghfirullah Oleh karenanya Rasulullah bersabda: ” Pandangan itu adalah anak panah beracun dari anak-anak panah iblis, siapa saja yang menghindarkannya karena takut kepada Allah, ia akan dikaruniai oleh Allah keimanan yang terasa manis di dalam hatinya (Hr. Hakim).

Bahkan Rasulullah pernah menasehati Ali bin Abi Thalib; “Hai Ali ! janganlah perturutkan satu pandangan yang lain, karena sesungguhnya buatmu yang pertama dan bukan yang akhir (kedua). (Hr. Ahmad, Abu Daud dan Tarmidzi)

Saat cinta menyapa seorang pemalas maka keadaannya akan benar-benar berubah sehingga dirinya menjadi rajin ketika berada di hadapan pujaan hatinya, begitu pula yang akan terjadi pada orang lain dengan berbagai macam perubahan yang akan terjadi, semua tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing. Semoga kita tidak tergelincir dengan fitrah yang kita miliki sebagai manusia,,kita boleh saja tertarik pada lawan jenis tapi alangkah baiknya kalau kita dapat menjaga diri dan kehormatan kita sehingga tidak termasuk dalam golongan yang tidak di ridloi oleh-Nya..

Jagalah dirimu wahai saudara/iku mga Allah memberi kita hidayah dan semoga cinta yang kita miliki terhadap lawan jenis dapat menjadi indah pada saatnya,,seperti halnya kepompong yang terlihat keindahannya setelah menjadi kupu-kupu...